Flu Babe...




Flu babi adalah penyakit flu yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. virus ini termasuk dalam keluarga Orthomyxoviridae. Virus flu babi ini masih satu genus dengan virus penyebab flu burung. Virus influenza A ini menjadi perhatian karena galur virus yang berbeda menyebabkan influenza pada unggas, kuda dan babi. Flu babi merupakan salah satu penyakit zoonosis yang ditakuti selain flu burung karena dapat menginfeksi manusia.

Sejarah Influenza Babi
Influenza babi pertama kali diamati di Amerika Serikat bagian Tengah Utara pada saat terjadinya epidemic influenza manusia tahun 1818-1819, dan dalam jangka waktu lama dilaporkan hanya terjadi di daerah tersebut (tempat terjadinya wabah tahunan pada setiap musim dingin). Influenza babi merupakan penyakit pernafasan yang paling sering menyerang babi di Amerika Utara. Wabah juga dilaporkan terjadi di Kanada, Amerika Selatan, Asia dan Afrika pada awal tahun 1968. Di Eropa, flu babi berjangkit pada tahun 1950-an di Cekoslovakia, Inggris dan Jerman Barat, kemudian virus sepertinya menghilang.

Wabah kembali berjangkit tahun 1976 di Italia bagian utara dan menyebar ke Belgia dan Prancis bagian utara pada tahun 1979. Isolate virus influenza babi yang diambil di Eropa selama dan setelah 1979 berkerabat tetapi jauh berbeda dengan galur klasik yang dijumpai di Amerika Serikat. Secara antigenik dan genetik isolat Eropa, kecuali Italia (serupa dengan galur Amerika Serikat) berkerabat dekat dengan isolat virus H1N1 dari itik. Dengan demikian dua varian antigenic yang berbeda dari virus influenza babi dari subtipe H1N1 dan beredar bersama-sama pada babi di berbagai belahan dunia. Babi juga dapat diinfeksi oleh galur virus influenza H3N2 yang berasal dari manusia dan unggas tetapi infeksinya tidak terlalu kentara.

Epidemiologi

Influenza babi biasanya muncul ketika babi yang berasal dari kawanan terinfeksi dimasukkan ke kawanan yang peka. Penyakit ini seringkali muncul bersamaan pada beberapa peternakan di suatu daerah dan terjadi wabah. Wabah mulai timbul pada akhir musim gugur dan paling buruk selama musim dingin. Virus keluar melalui ingus, dan penularan dari babi ke babi lainnya melalui kontak langsung atau menghirup partikel-partikel kecil dalam air yang mengandung virus.

Virus influenza babi (H1N1) juga menginfeksi kalkun dan manusia. Infeksi pada kalkun dapat menimbulkan gejala klinis penyakit pernafasan atau menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah telur yang tidak normal. Infeksi pada manusia relatif biasa terjadi pada jagal dan peternak babi dan dapat menyebabkan penyakit pernafasan, terjadinya demam, lesu, letih, nyeri tenggorokan, penurunan nafsu makan, dan mungkin diikuti muntah, mual dan diare. Penularan dari manusia ke manusia biasanya terbatas dan belum ada catatan pasti.

Gejala Klinis

flu babi Masa inkubasi 1-3 hari. Gejala klinis yang utama terbatas pada saluran pernafasan, mendadak timbul pada sebagian besar babi dalam kelompok. Babi yang terinfeksi tidak mampu berjalan dengan bebas dan cenderung bergerombol. Terjadi radang hidung, pengeluaran ingus, bersin-bersin dan konjungtivitis. Babi yang terinfeksi menderita batuk proksismal, disertai dengan punggung melengkung, pernafasan cepat, sesak, apatis, anoreksia, rebah tengkurap dan suhu tubuh meningkat mencapai 41-41,5°C. Setelah 3-6 hari babi biasanya sembuh dengan cepat, makan secara normal setelah 7 hari dan sejak tampaknya gejala klinis untuk pertama kalinya. Bila babi yang sakit diussahakan tetap hangat dan tidak menderita cekaman, penyakit ini tidak membahayakan dan dengan komplikasi yang sangat kecil serta tingkat kematian kurang dari 1 %, tetapi babi yang menderita bronkopneumonia dapat berakhir dengan kematian

Berikut adalah enam pernyataan ilmiah mengenai flu babi yang dikutip melalui McClatchy, Jumat (1/5/2009).

1. Penjelasan mengenai virus H1N1
H1N1 merupakan virus penyebar flu babi. H merupakan inisial dari hemagglutin sedangkan N adalah neuramidinase, keduanya merupakan protein gula yang hidup di permukaan virus dan menyebarkan penyakit flu. Terdapat 16 jenis protein H yang dinamakan H1 hingga H16 dan sembilan jenis N protein bernama N1 hingga N9. Semua protein ini memiliki 144 kemungkinan berkombinasi menjadi virus baru. Sebagai contoh, virus flu burung yang juga sedang marak merupakan kombinasi dari H5N1.

2. Keistimewaan virus penyebab flu babi
Virus ini merupakan kombinasi gen virus burung, babi dan manusia, yang belum pernah ada sebelumnya. Sehingga manusia tidak memiliki kekebalan terhadap virus ini.

3. Bagaimana protein H bekerja
Protein H terlihat seperti paku kecil yang menancap pada lubang di luar sel manusia atau hewan bernama reseptor. Kemudian, virus akan bisa masuk melalui lubang reseptor. Sekali masuk, virus akan menginfeksi DNA dalam inti sel dan memanfaatkannya untuk berkembang biak memperbanyak diri.

4. Yang dilakukan oleh protein N
Setelah menginfeksi, protein N akan membuka jalur terusan pada dinding sel dan melepaskan anak-anak virus yang baru yang kemudian menyerang sel lain. Tanpa protein N, infeksi virus akan terbatas hanya pada sel pertama.

5. Cara virus baru berkembang
Ketika gen yang memerintah protein H dan N berkembang, terjadi perubahan acak atau yang disebut dengan mutasi yang bisa terjadi di dalam DNA. Perubahan tersebut berakumulasi secara bertahap memproduksi virus yang lebih berbahaya atau menetrasi sel tager dengan lebih mudah.

6. Bagaimana H1N1 berpindah dari hewan ke manusia

Biasanya protein H pada virus burung dan babi tidak menancap pada reseptor dengan mudah. Jadi manusia yang terbebas dari virus ini tidak mungkin terinfeksi. Bagaimanapun, perubahan bisa terjadi di dalam gen yang mengatur bentuk protein H dan memungkinkan virus masuk melewati dinding sel. Hal ini mengakibatkan anak virus H1N1 dapat beradaptasi dengan tubuh manusia. Jika sudah begitu, virus pun dapat menular dari manusia ke manusia seperti yang terjadi sekarang.

Beberapa referensi penting dan terpercaya tentang Swine influenza :

Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
Swine Flu Info
WHO - Swine influenza - Statement by WHO Director-General, Dr Margaret Chan
WHO - Disease Outbreak News
WHO - Swine Influenza FAQ
FDA News - FDA Authorizes Emergency Use of Influenza Medicines, Diagnostic Test in Response to Swine Flu Outbreak in Humans

zero was here...

0 Responses

Posting Komentar